Pengertian
GSM
Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak,
khususnya telepon genggam. Teknologi
ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang
dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi
yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi
selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak
digunakan orang di seluruh dunia
Spesifikasi Teknis GSM
Di
Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi
900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan
frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan
frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25
Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal
digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah
kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan
pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih
banyak, maka regulator GSM di Eropa
mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan
frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz
sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian
dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75
Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu
200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan
tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga
digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian
dikenal dengan nama GSM-R.
Arsitektur jaringan GSM
Secara umum, network element dalam
arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
- Mobile Station (MS)
- Base Station Sub-system (BSS)
- Network Sub-system (NSS),
- Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network
element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
Mobile Station atau MS merupakan
perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri
atas:
- Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
- Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
- IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
- MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base Station System
atau BSS,
terdiri atas:
- BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
- BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System atau
NSS,
terdiri atas:
- Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
- Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
- Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
- Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
- Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support
System atau OSS,
merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian,
diantaranya fault management, configuration management, performance
management, dan inventory management.
Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular
digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di
antaranya:
- Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
- Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
- Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
- Keamanan sistem yang lebih baik
- Kualitas suara lebih jernih dan peka.
- Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)
Alokasi Spektrum dan Perencanaan Pita
Sistem
selular Indonesia berbasis teknologi generasi ke-2 (digital selular) yaitu GSM dan CDMA. Kedua sistem tersebut memiliki
kemampuan untuk menyediakan layanan
2.5G.
Road Map Industri
Selular menuju 3G dapat digambarkan sebagai berikut:
• GSM (2G)® GPRS (2.5G) ® EDGE (2.5G+) (migrasi) ® WCDMA (overlay) ® HSPA ® LTE
• cdmaOne (2G)
®
CDMA2000-1X (2.5G+) ® CDMA2000-1xEV-DO/DV (3G ® LTE
Alokasi Frekuensi Seluler Saat Ini
Alokasi
frekuensi dan standar penyelenggaraan selular di Indonesia dapat digambarkan secara
ringkas sebagai berikut:
• GSM/GPRS/EDGE (900/1800 MHz) ® WCDMA (1.9/2.1 GHz (IMT-2000))
• CDMA (450/800/1900 MHz)
Alokasi
Frekuensi
Frekuensi
downlink adalah frekuensi yang dipancarkan oleh BTS-BTS untuk
berkomunikasi dengan handphone-handphone
pelanggan dan juga menghasilkan apa yang
disebut sebagai coverage footprint operator
sedangkan frekuensi uplink adalah frekuensi yang digunakan oleh handphone-handphone pelanggan agar bisa terhubung ke jaringan. Untuk uplink, alokasi frekuensi GSM900 dari
890 MHz samp ai 915 MHz sedangkan untuk downlink
dari 935 sampai 960 MHz. Perhatikan , dalam frekuensi MHz, baik uplink
maupun downlink memiliki alokasi
frekuensi yang berbeda, namun dengan penomoran kanal ARFCN keduanya sama karena kedua-dua nya adalah
pasangan kanal dupl eks yang dipisahkan selebar
45 MHz.
Lebar pita
spektrum GSM900 sendiri adalah 25 MHz
dan penomoran kanal ARFCN-nya dimulai
dari 0 dan seterusnya; dengan lebar pita per kanal GSM adalah 200 kHz (0.2
MHz) maka jumlah total kanal untuk
GSM900 adalah 25/0.2 = 125 kanal. Namun tidak semua kanal ini dapat dipakai: ada dua kanal
yang harus dikorbankan sebagai system
guard band pada kedua ujung batas
spektrum masing-masing yaitu ARFCN 0 di batas bawah dan ARFCN 125 untuk batas atas. Jadi ARFCN efektif yang dipakai untuk GSM900 adalah ARFCN
1 sampai 124.
Untuk
GSM1800 (DCS) alokasi frekuensi upl ink-nya dari 1710 MHz-1785 MHz
sedangkan downlink dari 1805 MHz sampai
1880 MHz dimana alokasi frekuensi antara uplink dan downlink terpisah selebar 95 MHz. Dengan
demikian, berbeda dengan GSM900, GSM1800
memiliki lebar pita kurang lebih 3 kali lebih lebar dibanding GSM900.
untuk GSM1800 penomoran kanal ARFCN-nya
dimulai dari 511 dan berakhir 886 (375
kanal total, 3 kali lebih banyak
dari GSM900) di mana 511 dikorbankan sebagai system guard band pada ujung bawah dan 886 dipakai sebagai system guard
band pada ujung atas.
Modulasi
pada GSM
Sistem
modulasi yang diterapkan pada GS M haruslah memiliki criteria sebagai berikut :
• Mampu melakukan koneksi dengan power limited yaitu teknik modulasi yang dipergunakan
memiliki efisiensi daya yang tinggi
dengan bandwidth sinyal yang masih besar
• Mampu melakukan koneksi dengan bandwidth
limited yaitu menggunakan teknik modulasi dengan bandwidth yang sempit
tetapi memiliki daya yang besar.
1. Modulasi pergeseran frekwensi atau frequency
shift keying (FSK)
2. Modulasi pergeseran amplitudo atau amplitude
shift keying (ASK)
3. Modulasi pergeseran fasa atau phase shift
keying (PSK)
Sumber :
No comments:
Post a Comment